-->

Wednesday, April 5, 2017

PREGNANCY POSTS : DOKTER KANDUNGAN DI BANDUNG



Berbicara tentang dokter kandungan, pasti setiap ibu pernah merasakan uji coba atau ganti-ganti dokter kandungan sampai akhirnya punya favoritenya masing-masing. saya sendiri sudah mencoba 5 dokter sampai akhirnya saya bisa menentukan akan rutin kontrol hingga melahirkan dengan siapa.
Pertama kali tahu bahwa saya hamil, saya kebetulan sedang berada di Jakarta dan berencana akan dinas keluar kota selama seminggu. karena panik takut tidak sempat kontrol, saya dan mas suami langsung saja menghubungi teman mas suami yang kebetulan seorang dokter kandungan, dan lokasi kliniknya tidak jauh dari rumah mertua.

karena sedikit kikuk jika diperiksa oleh temannya, mas suami meminta orangtua temannya saja yang memeriksa yang ternyata beliau sudah puluhan tahun jadi dokter kandungan. seperti dokter-dokter senior lainnya, beliau sangat irit berbicara, tapi tetap ramah ko. saya di USG di perut, dan hasil pemeriksaan menunjukan bahwa belum terlihat apa-apa sehingga saya diminta menunggu hingga 2 minggu lagi. saya hanya dibekali penguat kandungan  beberapa vitamin, dan perasaan tidak puas dengan hasil pemeriksaan karena bikin penasaran beneran hamil atau tidak. 

setelah berkonsultasi dengan dokter di Jakarta, saya langsung gerak cepat mencari informasi mengenai dokter kandungan di Bandung karena memang domisili saya dan mas suami di Bandung dan berencana akan melahirkan di Bandung juga. dari hasil tanya teman sana sini, tanya kakak, dan pengalaman menemani kakak saya ke dokter kandungan, saya langsung memblacklist beberapa dokter. bukan karena pelayanannya yang tidak enak, malah saya memblacklist beberapa dokter yang justru jadi favorite ibu-ibu hamil. saya sebisa mungkin sangat menghindari dokter-dokter yang lokasi prakteknya terlalu banyak dan punya pasien segudang. alasannya sih sepele, saya males nunggu. bayangkan saja, dengan kondisi badan lemas, dan mual, saya harus menunggu berjam-jam dan bahkan sampa tengah malam hanya untuk ketemu dokter yang ga sampe 30 menit. terlalu... 

pilihan pertama saya jatuh ke dr.Yena M Yuzar, SpOG. sebelumnya saya sama sekali tidak pernah mendengar nama dokter ini, maklum dulu kan belum peduli ya. tapi dokter inilah yang paling banyak direkomendasikan oleh teman-teman saya karena dokternya wanita, dan katanya sih enak diajak diskusi. sebenarnya saya pribadi dan mas suami tidak terlalu memaksakan harus mendapat dokter wanita, yang penting sayanya nyaman, dokternya informatif, dan tentunya bisa memeriksa dengan baik. tapi kalau ada pilihan dokter wanita yang terbukti recommended, apa salahnya dicoba kan?. 
dr. Yena praktek di Rs. Limijati dan kebetulan dekat dengan kantor saya (poin plus! ). namun setelah saya mendaftar seminggu sebelumnya, pada hari H saya baru dikabari bahwa dr. Yena cuti dan diminta reschedule atau pindah dokter. karena saya sebelumnya memang belum pernah cek ke dr Yena dan males reschedule ulang (seminggu doong nunggunya), saya langsung ganti dokter saja. iya, saya serandom itu anaknya. tanpa clue apapun, saya langsung mendaftarkan diri untuk kontrol ke dr. Kinky Tjandraprawira, Sp.OG. beliau adalah dokter yang bikin saya selalu gagal move on untuk pindah ke lain dokter. susternya, ambience ruang pemeriksaan, keramahan dokternya, pelayanannya,  aduh saya gabisa banget nolak deh.

nah walaupun saya sudah punya dokter yang bikin saya sreg dari awal hamil, saya tetap berusaha mencari 2nd opinion alias searching lagi dokter kandungan lain di Bandung. berikut list dokter yang pernah saya kunjungi selama hamil: 

dr Kinky Tjandraprawira, Sp.OG
dr Kinky adalah dokter yang menangani saya dari awal saya hamil. beliau adalah pemilik RSIA. Limijati Bandung, dan hanya praktek di rumah sakit tersebut. Oiya, berbeda dengan dokter lainnya yang praktek di Limijati, beliau punya tempat praktek khusus yaitu tepat dibelakang RSIA Limijati yang bergabung dengan Oratio Clinic. beliau juga punya suster, apotek, dan ruang tunggu pribadi yang membuat pelayanannya jadi terlihat eksklusif.
ruangan dokter kinky ini sangat luas. didalam ruangannya terdapat 3 ruangan lagi, yaitu ruang konsultasi, ruang pemeriksaan, dan ruang ganti baju. kebayang kan luasnya?. selain itu ruangan beliau juga dilengkapi dengan dua bed yang masing-masing digunakan untuk USG melalui perut dan USG transvaginal. saat awal kontrol, saya langsung dicek melalui USG transvaginal. agak risih ya ternyata, apalagi sama dokter cowok. tapi setelah saya liat hasil usgnya di monitor, byaaar lupalah saya dengan kerisihan tersebut. saya langsung bisa melihat ada kantung yang sudah mulai berisikan bakal janin. antara senang dan terharu akhirnya saya bisa melihat yang selama dua minggu ini bikin saya penasaran. 
oiya, ternyata selama tiga bulan pertama, dr Kinky akan selalu melakukan USG transvaginal. alasannya karena kondisi janin yang masih sangat kecil sehingga perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih teliti. pemeriksaannya bukan hanya meliputi perkembangan ukuran janin, tapi sampai dengan pengecekan gejala downsyndrom. dengan pemeriksaan yang lebih detail diawal ini, diharapkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan masih bisa ditangani dan diminimalisir resikonya. 
kesan pertama saya bertemu dengan dr Kinky itu lucu!. walau sudah tua, beliau sangat informatif, komunikatif, senang bercanda, dan yang terbaik adalah beliau tidak pernah memberikan pantangan makanan. bahagia kan? hehehe. ditambah lagi dengan suster-susternya yang super ramah dan sering memberikan informasi juga tentang kehamilan. gimana saya bisa pindah ke lain hati? 

kekurangannya? 
harganya ! hahaha. setiap saya googling, alasan ini selalu muncul paling sering. untuk sekali kontrol dan USG, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.300.000 (exclude obat). sebenarnya harga ini cuma beda-beda tipis atau bahkan banyak juga dokter kandungan lain yang lebih mahal. yang bikin terlihat mahal adalah beliau selalu memberikan banyak vitamin dan setiap jenisnya lumayan harus bikin elus dada. 


dr. Wiryawan Permadi Sp.OG (K)
konsultasi dengan dr Wiryawan ini bisa dibilang kecelakaan. hari itu saya berencana kontrol ke dr Kinky dan dengan ke sok idean saya, saya langsung datang ke Limijati tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. dan ternyata dr Kinky sedang cuti liburan, hhh. karena sudah jadwalnya kontrol dan udah capek-capek juga ke rumah sakit, saya daftar saja ke dr. Wiryawan sekalian mencari 2nd opinion juga. 
nama beliau sering sekali saya dengar karena beliau adalah salah satu dokter ahli fertilisasi di Limijati dan sangat terkenal akan kesantaiannya. setelah menunggu sekitar 2 jam, akhirnya saya dipanggil oleh suster. saya diantarkan keruangan dr Wiryawan yang ternyata berbeda dengan dr Kinky. saat itu saya baru tau kalau dokter lain memiliki ukuran ruangan dan fasilitas yang berbeda dengan dr Kinky. ruangannya tidak terlalu besar namun alat-alatnya lengkap. yang saya tidak suka cuma lorong menuju ruangannya yang sangat sempit dan sumpek. saat saya masuk, dr Wiryawan sedang asik dengan handphonenya dan langsung menyambut saya dengan ramah namun tidak banyak bicara. saat memeriksa pun, dokternya tidak banyak berkomentar, hanya berkata "cocok, bagus, ya sudah". 
iya sudah, pemeriksaan hanya berjalan sekitar 5 menit. walaupun saat memeriksa beliau sangat cepat, tapi saya tetap bisa berkonsultasi setelahnya. ya tapi tetap dengan jawabannya yang singkat dan padat. mungkin karena sebelumnya saya sudah ketemu dr Kinky yang sangat aktif berkomunikasi, saya jadi kurang sreg sama dr Wiryawan yang sangat hemat berbicara.  akhirnya saya cuma satu kali konsultasi dengan dokternya dan balik lagi dengan dr Kinky hehehe. 

dr. M. Alamsyah Sp.OG K-FM
memasuki kehamilan ketujuh bulan saya memilih untuk melakukan pengecekan kehamilan dengan USG Fetomaternal di RSIA Hermina Arcamanik. seperti yang saya posting disini, dr. Alamsyah sangat ramah dan menenangkan. beliau juga bisa menjelaskan dengan detail, namun dengan bahasa yang mudah dipahami. 
setelah melakukan pengecekan di dr Alamsyah, saya jadi kepikiran juga untuk meneruskan kontrol dengan beliau. ramah, bisa di whatsapp, dan cukup detail menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan. mas suamipun ngerasa cocok  dan langsung mengajak saya room tour ke ruang persalinan dan perawatan di Hermina Arcamanik. tapi setelah room tour, niat saya jadi agak melempem. saya kurang suka dengan suasananya, lightingnya, semuanya. 

ribet banget sih mau lahiran doang? 
iya saya emang ribet mau lahiran juga. dari artikel yang saya baca-baca dan tanya sana sini, faktor kenyamanan juga bisa berpengaruh ke proses melahirkan. semakin nyaman dan rileks, ibu akan lebih mudah dan punya energi untuk melahirkan. nah, dari situlah saya mulai picky dalam memilih dimana saya mau melahirkan. toh ada yang bilang, selama hamil terkadang keinginan ibu adalah keinginan bayi. jadi tidak ada salahnya kan? *pembelaan*. 


dr. Edwin Armawan Sp.OG
Dari awal saya hamil, saya punya rencana untuk melahirkan di Santosa Hospital. alesannya sederhana, karena saya pernah dirawat disana dan sudah tau betul kualitas kamar dan pelayanan disana. selain itu kakak saya juga dua kali melahirkan disana dan merasa puas dengan pelayanannya. berbekal pengalaman yang menyenangkan, sayapun mulai mencari-cari dokter yang praktek disana. kakak saya menyarankan untuk mengunjungi dokter kandungannya, dan sayapun setuju. 
sebenarnya dokter Edwin ini hanya sebagai dokter visit di Santosa Hospital, dan hanya praktek rutin di RS. Hermina Pasteur. dari lokasinya saja saya mulai elus dada, jauh bangeeeet dari rumah hehehe. tapi karena tekat sudah bulat sayapun memutuskan untuk mencoba menemui dr Edwin.. 
Oiya, FYI dokter Edwin ini suaminya dr Widyastuti, dokter yang sangat terkenal akan pasiennya yang super banyak dan idola ibu-ibu hehehe (kakak saya pernah diperiksa jam 12 malem loh saking antrinya). 
pertama kali bertemu dr Edwin saya tidak sempat ditemani suami karena mas suami masih kejebak macet dari Soekarno Hatta - Pasteur. agak males sih sebenernya, karena mas suami gabisa ikut menilai dokternya. tapi yasudalah sudah jauh-jauh masa tidak jadi? 
sekitar 1 jam akhirnya saya dipanggil. dari tiga dokter lainnya (selain dr Kinky), dr Edwinlah yang menurut saya paling cocok dengan saya. beliau bisa menjelaskan berkali-kali yang saya tanyakan cuma karena muka saya masih keliatan bingung, sabar banget kan. sama seperti dr Alamsyah, beliaupun bisa dihubungi via whatsapp, dan responnya cukup cepat loh. sayapun jadi semakin mantap untuk melahirkan dengan beliau. 
Tapi ternyata diakhir konsultasi harapan saya runtuh gitu aja. beliau tidak available di bulan mei, sedangkan HPL saya ada awal bulan Juni yang bisa saja justru maju dari prediksi kelairan. yasudahlah mungkin belum jodoh. 

------------------------
dari perjalanan saya mencari dokter kandungan, akhirnya saya kembali lagi ke dr Kinky. saya sudah membulatkan tekat untuk melahirkan dengan beliau. mudah-mudahan tidak ada kendala dan adik bayi setuju dengan pilihan mamanya hehe. karena perlu diingat, saat melahirkan bayilah yang akan memilih kapan, dimana, dan dengan siapa dia ingin dilahirkan. jadi jangan terlalu ngotot dan tetap fleksibel dengan segala kemungkinan yang ada :) 


2 comments: