-->

Saturday, December 31, 2011

Am I a Shoppaholic ?

hello readers :)

Bagaimana malam taun baru kalian? menyenangkan?
Seperti malam taun baru biasanya, saya ga punya niat untuk pergi kemana-mana. Iya, selain karena macetnya yang bikin kesel dan cuma nambah dosa karena pengen memaki pengguna jalan yang ngasal dan melanggar aturan, mama selalu menyiapkan makanan, petasan, kembang api, dan hal-hal menyenangkan lainnya dirumah.

Oh iya, beberapa hari yang lalu, salah satu temen saya ngajak chatting via Y! messenger dan entah gimana caranya tiba-tiba kita ngomongin soal belanja (teman saya seorang cowok) dan tiba-tiba munculah statement dari teman saya bahwa dia tidak suka belanja. Percakapan pun terus berlanjut sampai akhirnya munculah pertanyaan di benak saya "kenapa wanita suka berbelanja? apa semua wanita suka berbelanja?" 


Saya yakin, tidak ada orang yang tidak suka belanja, iya kan? hayo ngaku deh! hahahaha. Menurut saya pribadi, sebenarnya belanja itu sendiri sering sekali dipengaruhi oleh 3 hal,  kebiasaan, capability dan WTP alias willingness to pay. 

Kenapa? 

Menurut KBBI, belanja memiliki pengertian (1) uang yg dikeluarkan untuk suatu keperluan (2) uang yg dipakai untuk keperluan sehari-hari (rutin), sedangkan berbelanja adalah kegiatan membeli keperluan. Dengan kata lain, berbelanja itu bisa diartikan sebagai kegiatan membeli segala keperluan atau kebutuhan. Akan tetapi, dari pengamatan saya pribadi, sering kali orang membeli sesuatu yang diluar kebutuhan. Iya, mungkin definisi kebutuhan itu sendiri yang memang masih samar dimata kita. Kalau kata dosen saya saat masih di Planologi, kebutuhan itu segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk hidup, dan memiliki standart. Standart disini bisa diartikan dapat memenuhi pangan, sandang, dan papan. Apa kalian telah menerapkan hal tersebut? 

Kalau saya pribadi, jelas saya belum menerapkan hal tersebut. Seringkali saya membeli hal-hal yang sebenarnya tidak begitu urgent, misalnya membeli sepatu padahal 2 minggu sebelumnya sudah membeli sepatu juga walau dengan model yang berbedaNah menurut buku Principle of economics (Microeconomics), saat kita membeli segala sesuatu hanya untuk memenuhi keinginan kita semata, dan bukan kebutuhan, hal ini didefinisikan sebagai keinginan. Disinilah capability dan willingness to pay itu berperan.   

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, willingness to pay, capability, dan kebiasaan inilah yang kemudian akan menentukan apakah kita memang shoppaholic, atau mungkin hanya terlihat sebagai shoppaholic. 


Kebiasaan
Kebiasaan belanja setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang terbiasa membeli sekaligus dan menimbun belanjaan, atau ada yang terbiasa membeli barang sedikit-sedikit namun sering.  Orang yang membeli barang sedikit-sedikit namum sering mengunjungi mall, atau pusat perbelanjaan pasti mendapat cap shopping addict, sedangkan mereka yang berbelanja sekaligus? ya, mereka akan cukup aman dari cap yang dapat terdengar agak negatif ini
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang memang rajin "berkunjung" ke pusat perbelanjaan untuk sekedar windowshopping yang berujung pada belanja barang-barang yang tidak diperlukan? yeah, they're the real shoppaholic :p 


Capability 
Budget memang merupakan hal paling mendasar yang mempengaruhi seseorang untuk belanja. Orang-orang yang berfikir tidak suka belanja bisa saja sebenarnya bukan karena mereka murni tidak suka, hanya saja mereka memiliki banyak urusan yang memerlukan banyak biaya sehingga tidak memiliki banyak simpanan berlebih untuk belanja. 


Willingness to pay
Walaupun kita memiliki dana yang berlebih, mengeluarkan uang berlebih-lebihan untuk belanja tidaklah selalu terasa mudah. Sering kali ada pikiran worth it ga sih? atau ah nanti banyak kw nya dan pertimbangan lainnya yang mempengaruhi barang apa yang akan kita beli atau berfikir untuk meninggalkan dan segera mencari yang lain. Nah inilah pentingnya belanja dengan smart alias ga kebawa nafsu untuk belanja, walaupun sebenarnya ada faktor eksternal yang mempengaruhi nafsu belanja kita ini (Insya Allah saya akan tulis di post selanjutnya ya !). Orang-orang yang tidak mampu menahan hasrat belanja mereka untuk membeli barang yang ga penting inilah yang kita sebut Shoppaholic :) 

Sebagai wanita yang memiliki sejuta kebutuhan yang mungkin dianggap ga penting bagi para pria, memanage kebutuhan atau keinginan memang sangat diperlukan. Jangan sampai gara-gara kata Sale up to 50% saja kita membeli barang ga penting dengan pembelaan "pasti nanti butuh kok" .  

Caranya? 
Kalo saya pribadi sih, sering kali menyiasati dengan tidak membawa atm atau uang berlebih di dompet dan hal ini lumayan berpengaruh terutama untuk orang-orang mager kaya saya yang males banget harus balik ke rumah cuma untuk bawa uang hehehehe. Selain itu seringkali saya pergi dengan mamah. Mamah jago banget deh kalo mengontrol uang yang keluar dan saya pun terhindar dari belanja kelewatan. 


Ya mungkin itu sih yang ada dipikiran saya, setidaknya sampai saat ini. Bagaimana dengan kalian ? :) 




Monday, September 26, 2011

I walk beside you , wherever you are , whatever it takes
No matter how far 
Through all the may come 
And all that may go 
I walk beside you